About Me

My photo
simple girl. will be a succesion person !

Saturday, August 6, 2016

Problema Berselimut Dilema

Posted by Rahma Agun Aulal Muna at 3:22:00 AM

Sekejap terlintas tentang apa yang sebenarnya ku butuhkan.
Bukan gemerlap kota, bukan pula rutinitas yang membelenggu.
Sebelumnya aku mengira, bahwa dengan meninggalkanmu sejenak akan membuat hidup ku menjadi lebih baik. Tapi, nyatanya tidak sama sekali. Benar-benar di luar dugaan.
Mungkin kini ruang gerak ku lebih bebas, kapanpun aku ingin berpetualang saat itu juga ku lakukan.
Mungkin juga aku tak lebih seperti burung yang lepas dari sangkarnya. Tapi, menyedihkan ketika melihat kenyataan aku kehilangan arah.
Sebut saja—–Kedamaian Hati.
Walaupun aku berada dalam kepungan kemudahan, entah mengapa yang dulu aku abaikan sekarang gencar ku telusuri.
Hal-hal yang aku dambakan tenyata memang hanya angan semu. Kebebasan yang tak lebih dari bayangan. Bagai refleksi yang dipantulkan oleh cermin.
Aku rindu, sungguh aku rindu bertandang ke rumahmu. Kembali bergelut dengan kegiatan yang memberiku kedamaian. Aku sadar betul, kedamaian hati bisa ditukar dengan apapun itu wujudnya.
Emosi batinku memuncak tatkala aku tak tahu lagi bagaimana aku bisa menemukannya kembali. Tak bisa ku tahan bulir air yang turun perlahan dari sudut mata.
Lagi-lagi pertanyaan ini yang aku ajukan. Selalu itu dan hanya itu. “Kapan aku kembali?”
Haruskah ku pendam lebih lama lagi? Haruskah rasa ini ku kubur lebih dalam lagi?
Ah, baik hati sekali angin dengan tulus menyampaikan kegelisahan ini pada-Nya.
Boleh aku memberi tahumu satu hal? Hmm, kau bertanya “Apa itu?“. Baiklah, akan ku jawab——Tunggu sebentar.
Oh ya, berjanjilah tidak akan memberi tahu siapapun! Janji?—-Katakanlah, walau hanya dalam hati. Ayo, cepat!
Aku menemukannya di pondok. Kau paham betul bukan soal pondok? Ah, ya! Banyak cerita ku yang tercecer disana belum sempat aku rapihkan dengan tuntas. Tapi, sungguh dari apapun yang aku pikirkan disana, yang paling ku butuhkan saat ini adalah kedamaian hati. Aku tak akan menjelaskan panjang lebar kepadamu arti kedamaian hati karena aku sendiri tak cukup pantas untuk berpresepsi tentang itu. Yang jelas, aku rindu. Ya, benar! Rindu yang tak bisa digadaikan dengan apapun kecuali dengan pertemuan.
Dari mentari muncul hingga berganti malam aktivitas di pondok tetap hidup. Tak peduli walau terik menyengat ataupun hujan menerpa.
Abah, Umi—-Aku ingin segera kembali. Menimba ilmu denganmu lagi. Merengkuh kedamaian hati yang sempat pergi.
Salam Patuhku,
Santrimu.

0 comments:

Post a Comment

 

Bestdip! Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting